Dari Badiklat Hukum Jawa Tengah, 199 CPNS Siap Selamatkan Tacit Knowledge Jadi Aset Organisasi
Administrator, 4 jam yang lalu
|
16
Sebanyak 199 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari sepuluh kantor wilayah Kementerian Hukum mengikuti sosialisasi akselerasi Kemenkum Corporate University (CorpU) yang digelar secara daring dan dipantau langsung dari Aula Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, Kamis, 9 Oktober 2025. Peserta berasal dari berbagai wilayah kerja, mulai dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, hingga Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran baru di kalangan ASN muda agar memiliki inisiatif belajar mandiri serta memahami pentingnya pengetahuan organisasi sebagai aset intelektual yang perlu diselamatkan dari sekadar tacit knowledge.
Dalam paparannya, Dr. Wiharyani menegaskan pentingnya integrasi sistem antara Learning Management System (LMS), Knowledge Management System (KMS), dan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg). Sinergi ketiga sistem ini, katanya, menjadi pondasi utama Corporate University Kemenkumham yang akan memperkuat proses pembelajaran berkelanjutan. “Integrasi ini memastikan setiap bukti pembelajaran ASN langsung terekam dalam Simpeg, yang nantinya berpengaruh signifikan terhadap peningkatan indeks profesionalitas ASN,” ujar Wiharyani dalam sesi sosialisasi tersebut.
Lebih dari sekadar transfer informasi, kegiatan ini juga mempraktikkan simulasi penggunaan platform pembelajaran digital yang dikembangkan oleh tim IT dari BPSDM Hukum dan HAM. Melalui sesi interaktif tersebut, para CPNS diperkenalkan pada fitur-fitur pengelolaan pembelajaran daring yang memungkinkan mereka untuk membangun portofolio kompetensi teknis sesuai bidang tugas masing-masing. Simulasi itu menunjukkan bagaimana teknologi pembelajaran dapat mempercepat proses pengembangan kompetensi ASN tanpa harus menunggu pelatihan konvensional.
Sesi sosialisasi ini dimoderatori oleh Dr. Muh Khamdan, widyaiswara Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya transformasi budaya belajar di lingkungan Kemenkum. Corporate University bukan sekadar program pelatihan, melainkan gerakan kultural menuju organisasi pembelajar. “ASN harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pengetahuan tidak boleh berhenti di individu, tetapi harus menjadi kekuatan kolektif organisasi,” tutup Khamdan, disambut antusias para CPNS yang berkomitmen menjadi generasi pembelajar Kemenkum.
Sesi sosialisasi ini dimoderatori oleh Dr. Muh Khamdan, widyaiswara Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya transformasi budaya belajar di lingkungan Kemenkum. Corporate University bukan sekadar program pelatihan, melainkan gerakan kultural menuju organisasi pembelajar. “ASN harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pengetahuan tidak boleh berhenti di individu, tetapi harus menjadi kekuatan kolektif organisasi,” tutup Khamdan, disambut antusias para CPNS yang berkomitmen menjadi generasi pembelajar Kemenkum. . “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak”
Sebanyak 199 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari sepuluh kantor wilayah Kementerian Hukum mengikuti sosialisasi akselerasi Kemenkum Corporate University (CorpU) yang digelar secara daring dan dipantau langsung dari Aula Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, Kamis, 9 Oktober 2025. Peserta berasal dari berbagai wilayah kerja, mulai dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, hingga Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran baru di kalangan ASN muda agar memiliki inisiatif belajar mandiri serta memahami pentingnya pengetahuan organisasi sebagai aset intelektual yang perlu diselamatkan dari sekadar tacit knowledge.
Dalam paparannya, Dr. Wiharyani menegaskan pentingnya integrasi sistem antara Learning Management System (LMS), Knowledge Management System (KMS), dan Sistem Informasi Kepegawaian (Simpeg). Sinergi ketiga sistem ini, katanya, menjadi pondasi utama Corporate University Kemenkumham yang akan memperkuat proses pembelajaran berkelanjutan. “Integrasi ini memastikan setiap bukti pembelajaran ASN langsung terekam dalam Simpeg, yang nantinya berpengaruh signifikan terhadap peningkatan indeks profesionalitas ASN,” ujar Wiharyani dalam sesi sosialisasi tersebut.
Lebih dari sekadar transfer informasi, kegiatan ini juga mempraktikkan simulasi penggunaan platform pembelajaran digital yang dikembangkan oleh tim IT dari BPSDM Hukum dan HAM. Melalui sesi interaktif tersebut, para CPNS diperkenalkan pada fitur-fitur pengelolaan pembelajaran daring yang memungkinkan mereka untuk membangun portofolio kompetensi teknis sesuai bidang tugas masing-masing. Simulasi itu menunjukkan bagaimana teknologi pembelajaran dapat mempercepat proses pengembangan kompetensi ASN tanpa harus menunggu pelatihan konvensional.
Sesi sosialisasi ini dimoderatori oleh Dr. Muh Khamdan, widyaiswara Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya transformasi budaya belajar di lingkungan Kemenkum. Corporate University bukan sekadar program pelatihan, melainkan gerakan kultural menuju organisasi pembelajar. “ASN harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pengetahuan tidak boleh berhenti di individu, tetapi harus menjadi kekuatan kolektif organisasi,” tutup Khamdan, disambut antusias para CPNS yang berkomitmen menjadi generasi pembelajar Kemenkum.
Sesi sosialisasi ini dimoderatori oleh Dr. Muh Khamdan, widyaiswara Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya transformasi budaya belajar di lingkungan Kemenkum. Corporate University bukan sekadar program pelatihan, melainkan gerakan kultural menuju organisasi pembelajar. “ASN harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Pengetahuan tidak boleh berhenti di individu, tetapi harus menjadi kekuatan kolektif organisasi,” tutup Khamdan, disambut antusias para CPNS yang berkomitmen menjadi generasi pembelajar Kemenkum. . “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak”